Senin, 26 September 2011

Misteri Coklat Viona - 2011

Misteri Coklat Viona
Karya : Amelia Nurusysyifa
                Viona, seorang gadis cilik pecinta kucing. Sedang duduk tenang sambil menonton acara kesukaannya di televisi bersama kucingnya yang tertidur pulas di ruang keluarga. Ya, Dia mempunyai seorang kucing kecil berwarna putih yang imut.
            Kucing putih Viona bernama Opek. Namanya memang tidak terlalu bagus. Tapi, nama itu diberikan sesuai dengan pribadi buruk Opek: Opek tak suka mandi. Dan Opek takut mendengar kata ‘Mandi’.
            “Viona, ini Mamah belikan coklat kesukaanmu!” terdengar suara mamah, di ujung dapur.
            “mana Mah?” Tanya Viona begitu bersemangat sampai Opek terbangun.
            Mamah, tanpa basa-basi memberikan coklatnya pada Viona yang langsung menyambarnya dengan semangat.
            “terima kasih mah, aku simpan di meja ya. Aku mau mandi dulu.” Ujar Viona.
            Opek  yang terbangun, merinding mendengar kata ‘Mandi’ yang dilontarkan Viona, namun Viona tidak menghiraukan kejadian yang sudah tak langka itu.
            “jangan sampai kau memakannya Opek!” gertak Viona pada Opek yang masih ketakutan dan memandang coklat Viona dengan aneh.
J J J
Tak lama, Viona kembali ke ruang keluarga dengan badan yang wangi, karena telah mandi tentunya. Dengan tak sabar ia ingin melahap seluruh isi bungkus coklatnya yang di berikan mamah tadi. Namun, ia tidak menyangka bahwa coklat yang ia simpan di meja tadi, kini hilang entah kemana!
“MAMAAAAH!” Viona memekik.
“ada apa Vion?” tukas mamah menghampiri Viona.
“kemana coklat Viona mah? Tadi Viona simpan di meja.” Jawab Viona gelisah.
“Aha! Mamah tidak akan terkena jebakanmu lagi Viona. Kamu tidak usah berbohong dengan berpura-pura kehilangan coklat yang telah kamu makankan?” kata Mamah tenang.
“kali ini Viona sungguh mah! Lihat, gigi Viona masih bersihkan?” kata Viona memamerkan giginya.
“iya sih.. mungkin, kamu lupa menyimpannya!” ucap Mamah lagi.
“mamah! Viona sudah bilang, Vion simpan itu di meja.” Ketus Viona.
“tapi mah.. disini kan Cuma ada aku, mamah, sama… OPEEEEEEEEK!!!” Viona berteriak memanggil Opek yang dituduh mengambil coklat miliknya.
“Meeong..” terdengar suara lembut dan ketakutan Opek di balik pintu dapur.
“tidak mungkin Vion. Masa kucing suka coklat?” kata Mamah.
“Vion yakin. Ini kerjaan Opek. Dia sudah memandang coklat Vion dari tadi mah. Masa juga ada kucing takut mandi? Wajar juga kan kalo Opek si kucing aneh itu suka coklat!” gerutu Viona.
“Opek! Sini!” panggil Viona.
Opek yang seakan memahami apa yang dikatakan Viona, menghampirinya. Ternyata Viona benar. Coklat itu ada pada Opek! Opek menjilati coklatnya hingga sebagian bulu putih di badan Opek berwarna coklat, terkena noda jilatan Opek.
Mamah yang melihat kejadian itu hanya cekikikan menertawakan.
“sabar sayang.. Opek juga suka coklat! Sama kayak kamu. Hihii..” Mamah menggoda Viona yang cemberut.
“sudahlah mah. Jangan menertawakannya. Dan kau Opek! Sebagai hukuman. Kamu sekarang juga harus MANDI!” tukas Viona.
Opek yang tidak tahu apa-apa, ekstra ketakutan dengan mandi, mencoba kabur dari Viona. Namun gagal. Ia hanya berpasrah pada Viona yang akan memandikannya sebentar lagi.
-Sekian-